Aku tak tahu kapan rasa ini bermula
Padahal dulu kulihat dengan kebencian pada dirinya
Dia, yang selalu tersenyum sinis dalam keangkuhannya
Dia, yang membuatku bingung untuk menemukan keindahannya
Tak sekalipun aku meliriknya
Bahkan, bertemu pun enggan kurasa
Namun, kini semua berbeda
Menghasut mata,
Ia laksana bidadari menjelma
Lembut tutur katanya
Ramah perangainya
Santun dan bersahaja
Lihai menjaga kehormatannya
Seperti putri raja,
Yang agung terdidik dalam istana
Rasa ini mengalun lembut
Menelusup dengan bisikan ke  relung hati
Mengalir perlahan
Menggenangi taman hati yang tengah gersang
Menciptakan musim semi abadi
Menumbuhkan tunas-tunas cinta
Memperkokoh akarnya
Menegakkan batangnya
Memperindang daun-daunnya
Menjadikan kelopaknya mekar merekah
Menebarkan aroma surga
Menyaputkan segores rindu
Meletupkan gelombang gairah
Membubungkan sekuntum asa
Menari-nari indah di warna-warni
Warna-warni pelangi jiwaku