Sahabat ku pahlawan ku
Aku Adinda.
Kini aq hidup di dunia
nie cuman berdua dengan ibu..Karna disaat aq berusia kurang lebih 11 tahun,
ayah tlah meninggal kan kmie berdua
pergie jauh karna kecelakaan..
Kinie Aq duduk dibangku
kelas 3…q mempunyai Sahabat2 yang baik .. dia adalah Ririn dan Indah..
Namun hidup q sangatlah
hampa dan kelam…karna keterbatasan dana....
Disnie lah cerita hidup
q dimulai bersama sahabat2 aq….
Saat
itu Adinda, Ririn, dan Indah gie belajar…..
Bunyie
Bel tanda waktu istirahat telah terdengar… kinie semua siswa mulai keluar kelas
tuk istrahat.
Ririn :
“Sudah
istirahat, kita kekantin yuk.. Laper nih !!”
Indah
:
“ ayo, q juga laper nih !!”
Adinda
: , aku gak ikut ya soalnya aku gak laper dan lagi males kekantin. Kalian
saja ya.... ?”
Ririn
, Indah : Ya sudah kalau kamu gak mau ikut. Kita
ke kantin dulu ya ?”
Kinie Adinda tertinggal di kelas sendiri.
Adinda
: Ya Allah, Kinie hidup q mulai tak berartie, Aku bingung , Aq harus gimana n
apa yg aku lakukan sekarang, Kinie
ibue dirumach mulai sakit2an, dan aq tak punya uang tuk bantue ibue
berobat..Gimana niech…. Aq bingung…
Disaat
Andinda lagie termenung dan lagie
bingung, tiba-tiba terdengar suara panggilan darie kantor pengawas…. “
Panggilan kepada Sodarie Adinda , supaya segera ke kantor, di tunggu oleh kepala
sekolah di ruangan. “
Adinda
: “ Aduuuuhh…… Ada apa ya…???. Ko q di panggil ma pengawas..,
jangan…jangan….!!!
Sesampai dikantor,
Adinda mulai gelisah dan takut.. dan
mulai masuk diruang kepala
sekolah, Adinda duduk tegang didepan
kepala sekolah.
Adinda
:
Ada apa ya ibu ,sampai saya di panggil keruang bapak ?”
Ibu kepsek
:, “Begini, apa benar kamu sudah menunggak SPP 3 bulan ?”
Adinda
: “Iya Bu memang saya
belum membayar uang spp selama 3 bulan.”
Ibu Kepsek : “Kenapa ? kamu sampai menunggak 3
bulan apa sebenarnya kamu di kasih uangnya sama orang tua, kamu pakai ?”
Adinda
: “Tidak Bu memang saya
belum dikasih uangnnya sama orang tua saya karna orang tua saya belum punya
uang.”
Ibu kepsek : “Ya sudah, kalau begitu.... ibu sarankan ke kamu secepatnya
kamu lunasi karena sebentar lagi kamu akan UAN.
Adinda : “Baik Bu. Secepatnya saya akan melunasinya.”
Ibu Kepsek : “Iya... Kembalilah kekelasmu!”
Adinda : “Terima kasih
Bu. Permisi !”